Yogyakarta — Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar uji coba soal Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif di Riss Hotel Malioboro pada hari ini, Kamis, 11 September 2025 dari pukul 07.30 hingga 16.00 WIB.
UKBI merupakan alat ukur kemahiran berbahasa Indonesia yang berlaku secara nasional dan internasional. Sampai dengan tahun 2025, UKBI telah diujikan kepada lebih dari satu juta peserta di seluruh Indonesia dan ratusan warga negara asing dari 75 negara. Uji coba kali ini bertujuan untuk memvalidasi butir soal UKBI yang telah disusun dan dibakukan, sekaligus untuk mengujikan soal kepada peserta dari berbagai kalangan, serta dapat menghasilkan data yang akurat mengenai kualitas butir-butir soal tersebut.
Kegiatan uji coba ini diikuti oleh 45 peserta terdaftar yang berasal dari berbagai kalangan dan profesi, termasuk pelajar SMP/SMA/SMK, mahasiswa, guru, dosen, peneliti, penerjemah, juru bahasa, penulis, wartawan, editor, karyawan negeri maupun swasta, hingga warga negara asing. UKBI sendiri merupakan alat ukur standar kemahiran berbahasa Indonesia yang berlaku baik secara nasional maupun internasional. Setiap peserta mengerjakan dua paket soal soal secara daring melalui aplikasi UKBI Dinamis. Setiap paket soal terdiri atas empat seksi tes, yaitu mendengarkan, merespons kaidah, membaca, dan menulis.
Pelaksanaan uji coba soal ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi UKBI Dinamis. Partisipasi peserta dalam kegiatan ini sangatlah penting dan bermakna bagi pengembangan serta penyempurnaan tes UKBI di masa mendatang. Soal-soal yang diujicobakan ini diharapkan dapat menghasilkan butir-butir soal yang standar dan baku, yang nantinya akan dimasukkan ke dalam bank soal UKBI untuk pengujian standar kemahiran berbahasa Indonesia.
Dalam sambutannya Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum. menyampaikan bahwa kebutuhan soal UKBI ke depan akan sangat banyak. Oleh karena itu, perlu selalu ditambah dan dikembangkan. Kebutuhan pengembangan soal ini seiring dengan perkembangan jumlah pengguna bahasa Indonesia. “Saat ini bahasa Indonesia sudah digunakan dan diajarkan di 54 negara, kita harus mengembangkan berbagai macam infrastruktur bahasa Indonesia, termasuk UKBI,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, Kepala Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Anang Santosa, M.Pd., juga menyampaikan bahwa UKBI akan dijadikan sebagai salah satu instrumen dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Tugas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa adalah pengembangan instrumen dan pemutakhiran sistem layanan pengujian UKBI.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias. Tidak ada yang meninggalkan tempat kegiatan hingga uji coba soal selesai dilaksanakan. Salah seorang peserta, Sasmita Alya Rosyadah, menyatakan bahwa soal-soal UKBI yang diujicobakan ini sangat relevan dengan tes literasi. Siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta ini juga menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam uji coba soal ini dapat menjadi latihan dalam menghadapi ujian tertulis berbasis komputer (UTBK). Soal-soalnya bervariasi dari yang mudah hingga yang sulit. Tentu soal yang sulit menjadi indikator bobot kemahiran berbahasa yang tinggi. “Saya akan mengajak teman-teman di sekolah untuk mengikuti UKBI, karena UKBI dapat dilaksanakan di mana saja, kapan saja, dan sangat mudah diakses melalui laman. Untuk pelajar gratis lagi,” ungkapnya.
