Seminar kebahasaan “Peluang dan Tantangan Berkarier di Industri Bahasa” digelar di Auditorium Lantai 3 Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (17/3/2023). Seminar yang merupakan kegiatan kolaborasi antara Akademi Translexi dan Balai Bahasa Provinsi DIY ini menjadi ajang temu para bahasawan se-DIY baik akademisi, penerjemah, mahasiswa program studi bahasa dan sastra, dan masyarakat peminat industri bahasa untuk berdiskusi mengenai karier di industri bahasa, khususnya di bidang penerjemahan.
Seminar menghadirkan dua narasumber yaitu Kepala Balai Bahasa Provinsi DIY, Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd., dan Direktur Kualitas Produk dan Layanan PT Solusi Bahasa Internasional, Wahyu Adi Putra Ginting. Kedua narasumber menyampaikan materi mengenai kegiatan penerjemahan dari perspektif masing-masing.
Sebagai pembicara pertama, Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd. mengawali paparan dengan perkenalan profil lembaga Balai Bahasa Provinsi DIY serta tugas-tugas yang dilaksanakan. Materi kemudian dirangkai dengan materi mengenai diplomasi bahasa dan kegiatan penerjemahan yang dilaksanakan di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pada kesempatan tersebut Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd. juga meminta para penerjemah untuk memegang teguh trigatra bangun bahasa: utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.
Wahyu Adi Putra Ginting melanjutkan sesi dengan memaparkan materi peluang dan tantangan berkarier di industri bahasa. Menurutnya, industri bahasa mempunyai peluang yang sangat luas. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan valuasi global, dukungan struktur global, ketahanan industri bahasa terhadap krisis, serta ragam peran profesional bahasawan. Meski demikian, Ginting menyampaikan bahwa para pelaku industri bahasa harus siap menghadapi tantangan. Tantangan yang dihadapi pelaku industri bahasa antara lain kesiapan kompetensi praktisi, kecakapan menembus pasar, serta daya tahan dalam menghadapi risiko ketidakjelasan dan ketidakpastian bisnis.
Seminar dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada sesi ini, peserta diajak berperan aktif memberikan sumbang saran atau menyampaikan pertanyaan kepada narasumber. Pada sesi terakhir kegiatan seminar, tim Akademi Translexi menyerahkan plakat kepada Kepala Balai Bahasa Provinsi DIY sebagai ungkapan terima kasih atas kolobarasi dan fasilitasi yang diberikan. (rhy/afn)