Balai Bahasa Provinsi DIY telah melaksanakan kegiatan Upaya Revitalisasi melalui Inovasi Aplikasi Kebahasaan Bejaji. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Pegawai Balai Bahasa Provinsi DIY dan 25 mahasiswa magang dari berbagai universitas. Sosialisasi digelar di Aula Sutan Takdir Alisjahbana pada hari Selasa, 19 September 2023, pukul 10.00—12.00 WIB. Dalam kegiatan ini dibahas mengenai hasil atau reviu aplikasi Bejaji Tahap II sebagai bentuk penyempurnaan dari aplikasi Bejaji sebelumnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan aplikasi Bejaji dan memperluas pengembangan sehingga aplikasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan. Selain itu, aplikasi ini dapat digunakan untuk mempermudah komunikasi bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Aplikasi Bejaji ini direncanakan akan disosialisasikan bersamaan dengan acara Kongres Bahasa Jawa VII di Jawa Tengah pada tanggal 30 November 2023. Aplikasi Bejaji dikembangkan oleh Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikoordinatori Dyah Niken Rahmawati.
Terdapat beberapa tanggapan lagsung terkait hasil pengembangan aplikasi Bejaji baik dari pihak pegawai Balai Bahasa Provinsi DIY maupun mahasiswa magang. “Bagian asisten suara mungkin dapat diperjelas bahasa Jawa apa yang ingin diangkat, apakah bahasa Jawa ngoko alus atau krama supaya bahasa yang diterima lebih efektif,” papar Tigar salah satu mahasiswa magang dari Unnes. Selain itu, usulan terkait bagian pusat informasi pariwisata agar dapat ditambahkan seperti konten wisata dan reviu publik. Pengembang juga dapat menambahkan game yang mengangkat tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris.
Kegiatan ini ditutup dengan peluncuran logo baru aplikasi Bejaji yang dibuat oleh Akmal Al-Fazar mahasiswa PKL jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Logo tersebut diserahkan kepada Balai Bahasa Provinsi DIY dan diterima oleh Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd. selaku kepala Balai Bahasa Provinsi DIY. Logo Bejaji memiliki tiga symbol warna, yaitu simbol warna hijau melambangkan Daerah Istimewa Yogyakarta, warna biru melambangkan Kementerian Pendidikan dan Budaya, dan warna keemasan mengambil suluh warna logo yang ada pada Tut Wuri Handayani. (nrs/end)