Setelah sempat terhenti karena Pandemi Covid-19, Pagelaran Macapat Jumat Legen akhirnya bisa dilaksanakan kembali. Pergelaran perdana diawali di Balai Bahasa Provinsi DIY pada Kamis, 23 Februari 2023. Meski sempat diguyur hujan pada sore hari, minat para pandhemen (pecinta) macapat tidak surut. Acara bisa tepat dimulai pukul 19.45 dengan dihadiri sekitar 50 peserta macapat dari berbagai komunitas/paguyuban macapat di DIY. Perlu diketahui bahwa saat ini di DIY terdapat lebih dari 60 paguyuban macapat yang tercatat oleh Balai Bahasa DIY.
Acara macapat kali ini bertepatan dengan HUT ke-75 Balai Bahasa DIY. Tanpa diduga, beberapa peserta mengirim naskah macapat dengan lirik HUT ke-75 Balai Bahasa DIY. Naskah itu antara lain ditulis oleh Romo KMT Projo Suwasono, Romo Siswoto, Romo Moegi Santosa, dan Romo Sardi. Naskah milik Romo Projo berupa tembang panembrama Kinanthi Subakastawa dengan Bawa Sekar Tengahan Kenya Kedhiri Laras Slendro Pathet Sanga ditembangkan bersama oleh seluruh hadirin.
Pada kesempatan ini ditembangkan pula secara bergiliran naskah Babad Jaka Tingkir yang juga dibedah oleh Ratun Untoro. Babad Jaka Tingkir rupanya tidak memuat biografi Jaka Tingkir atau kelak menjadi Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang. Namun, lebih banyak memuat lika-liku pemerintahan Kerajaan Demak dan peran Walisanga. Kisah Jaka Tingkir hanya ada di bagian terakhir dengan menceritakan Mas Karebet yang dibawa oleh Nyi Ageng Tingkir setelah ayahnya, Ki Ageng Pengging (Kebo Kenanga) wafat. Nyi ageng Tingkir adalah suami Ki Ageng Tingkir (Kebo Kanigoro), adik Kebo Kenongo. Setelah dibawa ke Desa Tingkir, Mas Karebet lebih dikenal dengan sebutan Jaka Tingkir. Demikian paparan Ratun Untoro malam itu.
Peserta merasa puas dan senang serta menyambut gembira atas berjalannya lagi pergelaran macapat Jumat Legen ini. Pertemuan Jumat Legen yang akan datang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta pada 14 Mei 2023. Bulan Maret 2023 tidak diadakan pergelaran karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Bulan April juga tidak dilaksanakan pergelaran karena pada bulan itu tidak ada hari Jumat Legi. (rtn/son)