Perhelatan Pemilihan Duta Bahasa Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 23–28 Oktober 2022 sudah di depan mata. Pimpinan Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama dengan Duta Bahasa terpilih menghadap Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (17/10/2022). Kunjungan itu dalam rangka memperkenalkan sepasang Duta Bahasa terpilih yang akan melaju ke tingkat Nasional.
Kunjungan tersebut mendapat atensi yang positif dari KGPAA Paku Alam X. Beliau antusias mendukung kedua perwakilan Duta Bahasa tersebut. Niken dan Bryan selaku perwakilan Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta juga mempromosikan program kerja BEJAJI (Belajar Bahasa Jawa dengan Satu Jari).
Kedua Duta Bahasa itu didampingi langsung oleh Kepala Balai Bahasa, Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd. Intinya, mereka mohon dukungan dan doa agar Duta Bahasa ini dapat sukses berjuang di tingkat Nasional.
“Kunjungan ini terkait dengan rencana teman-teman Duta Bahasa yang akan maju ke tingkat Nasional. Kami juga mohon dukungan Wagub terkait program-program yang ada di Balai Bahasa. Program-program itu antara lain Penyusunan Ensiklopedia Bahasa Jawa, UKBI, Pengawasan dan Pengendalian Bahasa di Ruang Publik. Sri Paduka sangat mendukung dan senang. Ternyata, Beliau baru tahu ada Duta Bahasa,” tutur Dwi saat diwawancarai di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur DIY.
Selain itu, Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd juga menjelaskan bahwa nantinya para Duta Bahasa DIY ini juga akan berkontribusi di DIY. Mereka diharapkan dapat menjadikan DIY sebagai mitra bahasa dengan cara mensosialisasikan, mengembangkan dan membina kebahasaan baik bahasa Indonesia, bahasa daerah, maupun bahasa asing. Hal itu sejalan dengan slogan Tri Gatra Bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.
Segala bentuk dukungan yang diberikan oleh pemerintah, terutama Wagub DIY harus didukung dengan persiapan yang maksimal oleh para Duta Bahasa. Bryan selaku Duta Bahasa Yogyakarta juga mengungkapkan bahwa banyak hal yang telah mereka siapkan. Hal itu antara lain persiapan mengenai aspek penilaian di tingkat nasional, yaitu dari bicara publik, program kerja, minat bakat, video kebahasaan, penguasaan bahasa asing bahasa daerah.
“Hal yang tak kalah penting adalah aplikasi yang kita susun, yaitu aplikasi BEJAJI (Belajar Bahasa Jawa dengan Satu Jari). Bejaji menjadi fokus program kerja kami Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta dalam merevitalisasi bahasa jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta,” tutur Bryan selaku Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. (Elva/Humas BBY)
