Tahun 2023 Balai Bahasa Provinsi DIY kembali menggelar Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat SLTA Se-DIY. Lomba Musikalisasi Puisi kali ini masih digelar dengan konsep daring. Rangkaian acara diawali dengan penyebaran brosur melalui media sosial Balai Bahasa Provinsi DIY (Instagram, Facebook, dan Twitter). Dari publikasi yang telah disebarkan, terjaring pendaftar sejumlah tiga puluh lima sekolah yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tahap lanjutan dari kegiatan ini adalah taklimat, yang telah terlaksana pada Selasa, 14 Maret 2023 di Balai Bahasa Provinsi DIY. Pada tahap ini, hadir tiga narasumber yang memaparkan materi terkait pemaknaan puisi, aransemen, dan pemanggungan. Ketiga narasumber tersebut adalah Agus Prasetiya, M.Sn., seorang praktisi sastra, yang lebih dikenal dengan panggilan Agus Leyloor; Ari Sumarsono, M.Sn., seorang musisi yang memiliki nama panggung Ari Blothong; dan Drs. Novi Budiyanto seorang Pekerja Seni yang kiprahnya sebagai penggubah lagu di tim Kyai Kanjeng tak diragukan lagi. Ketiga narasumber tersebut juga berperan sebagai juri pada Lomba Musikalisasi Puisi tahun ini.
Setelah mendapatkan pembekalan dari para narasumber, seluruh peserta bersiap mengirimkan karya musikalisasi puisi. Adapun tema materi puisi yang dilombakan tahun ini adalah ‘Kita dan Kota’. Puisi karya Ahda Imran yang berjudul “Sebuah Kota” menjadi puisi wajib, sedangkan untuk puisi pilihan ada sepuluh puisi, seperti: “Aku Terus Berjalan” karya Tjak S. Parlan, “Epitaf di Batas Kota” karya Ibe S. Palogai, “Kota Luka” karya Indrian Koto, “Kota dan Kau” karya Frischa Aswarini, “Kota yang Terkunci dari Dalam” karya Deddy Arsya, “Berilah Aku Kota” karya Subagio Sastrowardoyo, “Pagi Ini Aku Pulang” karya Gody Usnaat, “Di Tepi Kanal” karya Ratna Ayu Budhiarti, “Aku dan Debu” karya M. Taslim Ali, “Kota yang Berpurapura” karya Toto St. Radik.
Dari ketigapuluh lima pendaftar, terhitung tiga puluh dua sekolah yang mengirimkan karya video musikalisasi puisi. Ketigapuluh dua sekolah tersebut adalah SMAN 1 Godean, SMA Muhammadiyah Wates, SMA Santa Maria Yogyakarta, SMAN 1 Semin, SMAN 1 Pundong, SMKN 1 Wonosari, SMAN 2 Playen, SMK Muhammadiyah Prambanan, SMAN 1 Samigaluh, SMAN 1 Bambanglipuro, SMK Muhammadiyah 1 Lendah, SMAN 1 Sedayu, SMAN 2 Banguntapan, SMAN 1 Bantul, SMK Ma’arif 1 Wates, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, MA Unggulan Al-Imdad, SMK Muhammadiyah 1 Temon, SMAN 1 Seyegan, SMAN 1 Depok, SMKN 1 Pengasih, SMKN 2 Pengasih, SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 1 Kasihan, SMKN 1 Girisubo, MAN 2 Kulon Progo, SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, SMAN 1 Wates, SMAN 1 Playen, MAN 5 Sleman, SMAN 1 Pajangan, dan SMKN 1 Tepus.
Rabu, 24 Mei 2023 merupakan hari penentuan pemenang Lomba Musikalisasi Puisi. Ketiga juri berkumpul untuk menentukan lima terbaik dari ketigapuluh dua peserta. Perdebatan alot sempat mewarnai diskusi pada hari ini, namun demikian, akhirnya ketiga juri bersepakat untuk menentukan lima pemenang. Pemenang I diraih oleh SMAN 1 Bantul dengan nilai 1601, Pemenang II diraih oleh SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dengan perolehan nilai 1586, Pemenang III diraih oleh SMAN 1 Godean dengan total nilai 1451, Pemenang IV diraih oleh SMAN 1 Pajangan, dengan nilai 1448, sedangkan Pemenang V diraih oleh SMAN 1 Semin dengan perolehan nilai 1364. Semoga tim Musikalisasi Puisi yang akan mewakili DIY di tingkat nasional nanti dapat menampilkan karyanya dengan maksimal sehingga bisa mengharumkan nama DIY. (Nin/Son)
