Siaga Bahasa: 08112654302 Email: balaibahasadiy@kemdikdasmen.go.id

Informasi

Berita

Kado Istimewa dari Jogja

Senin, 23 Desember 2024, Balai Bahasa Provinsi DIY melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Penerjemahan menggelar acara Peluncuran Produk Penerjemahan tahun 2024. Sebanyak 97 judul Buku Cerita Anak Berbahasa Jawa-Indonesia diluncurkan pada hari ini. Bertempat di Gedung Pertunjukan Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), acara ini mengusung tema “Kado Istimewa dari Jogja.”

Kegiatan ini dihadiri oleh Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam X atau lebih kita kenal Gusti Putri, Kepala UPT Kemendikdasmen wilayah DIY, serta undangan dari berbagai unsur seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan, Kemenag, sekolah, madrasah, penulis, penerjemah, ilustrator, pengajar BIPA, pemelajar BIPA, dan komunitas literasi di wilayah DIY.

Kegiatan Peluncuran Produk Penerjemahan 2024 bertujuan untuk menyebarluaskan informasi produk penerjemahan yang dikeluarkan oleh Balai Bahasa Provinsi DIY agar produk tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat seperti tenaga pendidik, siswa, pengajar BIPA, pemelajar BIPA, dan komunitas literasi. Hal ini sejalan dengan penyampaian Kepala Balai Bahasa Provinsi DIY dalam laporannya bahwa, “Tulisan adalah jendela ke dunia, dan membaca adalah kuncinya. Dengan literasi, kita tidak hanya memahami cerita, tetapi juga menulis masa depan. Literasi merupakan cahaya yang menuntung jiwa keluar dari kegelapan ketidaktahuan. Dengan membaca, kita belajar; dengan menulis, kita mencipta; dan dengan keduanya, kita mengubah dunia.”

Gusti Putri selaku Bunda Literasi DIY, dalam sambutannya menambahkan bahwa pembentukan karakter merupakan komponen penting dalam pendidikan. Budaya dan cerita menjadi jembatan dalam penyampaian pesan moral, serta pengenalan nilai-nilai luhur budaya kita. Beliau sangat mengapresiasi upaya Balai Bahasa Provinsi DIY dalam mendukung pengembangan literasi anak-anak melalui cerita. Pada momentum istimewa ini beliau mengajak para orang tua dan pendidik untuk melakukan pembiasaan membaca buku dan bercerita sebagai aktivitas sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah. Hal tersebut merupakan cara membangun anak-anak yang cerdas secara intelektual yang disertai dengan kekayaan hati dan jiwa.

Peluncuran 97 judul buku ini secara simbolis ditandai dengan pemukulan Kenong Japa Mantra oleh Gusti Putri dan disambut dengan tepuk tangan meriah oleh tamu undangan. Acara seremoni dilanjutkan dengan penyerahan dua kado dari Balai Bahasa Provinsi DIY kepada Gusti Putri selaku Bunda Literasi DIY dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Yogyakarta, serta diteruskan dengan pemutaran video peluncuran. Kesembilan puluh tujuh buku tersebut terdiri atas 16 buku untuk pembaca jenjang dini (jenjang A, perkiraan usia pembaca 0—7 tahun), 27 buku untuk pembaca jenjang awal (jenjang B1, perkiraan usia pembaca 6—8 tahun), 36 buku untuk pembaca jenjang awal (jenjang B3, perkiraan usia pembaca 8—10 tahun), dan 18 buku untuk pembaca jenjang semenjana (jenjang C, perkiraan usia pembaca 10—12 tahun).

Produk penerjemahan Balai Bahasa Provinsi DIY dihadirkan dalam format buku digital yang nantinya dapat diakses secara gratis oleh masyarakat melalui laman Penjaring Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Buku-buku tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukung tiga program prioritas Badan Bahasa, yaitu penguatan literasi, internasionalisasi bahasa Indonesia, dan revitalisasi bahasa daerah. Dalam konteks penguatan literasi, buku dapat digunakan sebagai bahan bacaan anak baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sementara itu, dalam konteks internasionalisasi bahasa Indonesia, buku dapat dimanfaatkan sebagai referensi pengenalan budaya dan bahasa Indonesia dan Jawa kepada masyarakat asing, khususnya pemelajar BIPA. Format penyajian produk penerjemahan dalam dua bahasa, Jawa dan Indonesia, juga diharapkan dapat mendukung upaya revitalisasi bahasa Jawa, yaitu sebagai sarana pengenalan kosakata bahasa Jawa kepada generasi muda.

Acara peluncuran ini dimeriahkan dengan beragam pertunjukan yang ditampilkan, diawali dengan tarian dolanan yang ditampilkan oleh anak-anak asuhan TMB Harapan. Kepolosan ekspresi dan kelucuan gerak anak-anak tersebut terekam dalam tari Cublak Cublak Suweng dan Buto Buto Galak. Penampilan mereka seketika menebarkan keceriaan dalam gedung.

Gemulai gerak para penari tarian Ayun Paras juga menghibur tamu yang hadir. Keenam penari tersebut berasal dari Sanggar Tari Sinta Art Dance. Penampilan tak kalah menghibur disuguhkan oleh Altaf Jaddan Adzaro, siswa kelas 5 Digital SD Muhammadiyah Sapen yang juga merupakan pemenang lomba bertutur kisah tingkat nasional. Sedangkan puncak hiburan dimeriahkan oleh penampilan Pendongeng yang sudah tidak asing lagi, khususnya bagi warga Yogyakarta, Kak Arif Rahmanto. Pada sesi ini, tidak kurang dari 50 siswa SD menaiki panggung untuk mendengarkan dongeng dengan lebih dekat. Acara berakhir dengan ditembangkannya Rangu-Rangu Balai Bahasa Provinsi DIY serta dikumandangkannya lagu Bagimu Negeri. (NHA-WR)

  • CIOBET88 4D SLOT

    SLOT GACOR HARI INI CIOBET88

    LIVE SCORE BOLA CIOBET88