Dalam rangka fasilitasi dan pembinaan masyarakat, Balai Bahasa Provinsi DIY menyelenggarakan serangkaian kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional di lima kabupaten/kota dengan sasaran guru Bahasa Indonesia tingkat SMP/MTs swasta. Sasaran ini dipilih sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA). Hasil PISA menunjukkan bahwa rata-rata skor literasi membaca internasional tahun 2022 turun sebesar 18 poin, sedangkan Indonesia mengalami penurunan skor sebesar 12 poin. Sementara itu, rendahnya tingkat keterampilan berpikir HOTS di kalangan siswa terlihat dari data PISA yang mencatat bahwa rata-rata skor anak usia 15 tahun di Indonesia masih berada di bawah ambang batas. Oleh karena itu, untuk mendongkrak skor PISA pada tahun berikutnya, Balai Bahasa Provinsi DIY mengambil peran untuk memberikan fasilitasi kepada sekolah yang belum menjadi sekolah penggerak dan belum mendapatkan fasilitasi dari dinas pendidikan atau kantor Kementerian Agama setempat sehingga dinilai perlu mendapatkan fasilitasi kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia.
Rangkaian kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia terdiri atas pertemuan tatap muka selama 4 hari, pendampingan luring sebanyak 4 kali, dan pendampingan daring selama 3—4 bulan. Sebelumnya, pertemuan tatap muka selama 4 hari telah terlaksana di lima kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Bantul pada 27 Februari—1 Maret 2024, Kabupaten Gunungkidul pada 23—26 April 2024, Kota Yogyakarta pada 3 dan 6—8 Mei 2024, Kabupaten Sleman pada 27—30 Mei 2024, dan Kabupaten Kulon Progo pada 4—7 Juni 2024.
Untuk memperdalam penguasaan materi kaidah kebahasaan dan kemahiran berbahasa, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan daring dan pendampingan luring sebanyak 4 kali. Pendampingan I dilaksanakan agar peserta dapat memperdalam materi Ejaan dan Bentuk Pilihan Kata, Pendampingan II untuk memperdalam materi Kalimat dan Paragraf, dan Pendampingan III untuk memperdalam materi kemahiran berbahasa. Sementara itu, pada Pendampingan IV peserta mengikuti tes akhir, mendiseminasikan produk kebahasaan, dan melaksanakan UKBI.
Pada bulan April telah terselenggara Pendampingan I di Kabupaten Bantul. Pada bulan Mei telah terselenggara Pendampingan II dan III di Kabupaten Bantul serta Pendampingan I di Kabupaten Gunungkidul. Sementara itu, pada bulan Juni terselenggara Pendampingan IV di Kabupaten Bantul, Pendampingan I di Kota Yogyakarta, Pendampingan I di Kabupaten Sleman, dan Pendampingan II di Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan ini terlaksana sebagai wujud pembinaan yang berfokus, berkelanjutan, dan berkolaborasi dengan harapan bahwa penguasaan peserta terkait dengan kaidah kebahasaan dan kemahiran berbahasa makin meningkat. (WSS)