Balai Bahasa Provinsi DIY melaksanakan kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional di Kabupaten Gunungkidul pada Selasa—Jumat, 23–26 April 2024 di Aula Dominikus. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri atas guru SMP, guru MTs, anggota MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Gunungkidul, dan anggota MGMP Bahasa Indonesia MTs Kabupaten Gunungkidul.
Acara pembukaan diawali penyampaian laporan kegiatan dari oleh Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pembinaan dan Bahasa dan Hukum, Balai Bahasa Provinsi DIY, Joko Sugiarto, S.S. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut hasil PISA yang menunjukkan bahwa nilai pada aspek literasi masih tergolong rendah. Acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari Kepala Balai Bahasa Provinsi DIY, Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia para guru ini dibuka secara resmi Sekretaris Dinas Pendidika Kabupaten Gunungkidul, Taufik Aminudin, S.IP., M.T. Beliau menyambut baik kegiatan ini dan berharap bahwa kegiatan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para guru untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd., Nuryantini, S.Pd.; Endah Nur Fatimah, S.Pd.; Tarti Khusnul Khotimah, M.Pd.; dan Mulyanto, M.Hum. Ada tujuh materi yang disampaikan dalam kegiatan ini, yaitu ejaan, bentuk pilihan kata, kalimat, paragraf, mendengarkan, membaca, menulis, dan sosialisasi UKBI.
Selain mendapatkan materi, peserta akan mendapatkan pembinaan secara daring selama 3 bulan melalui grup WhatsApp atau Zoom dan pembinaan secara luring sebanyak empat kali. Pada kegiatan secara daring, peserta akan diberi kasus kebahasaan untuk dipecahkan bersama-sama. Sementara itu, pada pendampingan secara luring, peserta akan mengikuti kegiatan diseminasi dengan membuat produk berupa konten di media sosial, pembuatan media di ruang publik, atau praktik baik penggunaan bahasa Indonesia melalui usaha lain. Setelah pembinaan secara daring dan luring selesai dilaksanakan, para peserta akan melaksanakan tes akhir dan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
(WSS)
