YOGYAKARTA – Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap penguatan literasi di masyarakat. Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 1 Agustus 2025 ini bertempat di Ruang Sutan Takdir Alisjahbana, Balai Bahasa Provinsi DIY. Acara ini diikuti oleh 14 pengurus komunitas literasi yang menjadi sasaran pendampingan dari seluruhi kabupaten dan kota di DIY, yaitu Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo, Sleman, dan Kota Yogyakarta.
Kepala Balai Bahasa Provinsi DIY, Drs. Anang Santosa, M.Hum., dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang literat. Koordinator Kegiatan, Ahmad Khoirus Salim, menambahkan bahwa program ini bertujuan memberikan stimulus agar komunitas literasi dapat berkembang menjadi lebih berdaya.
Tujuan utama dari pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kinerja komunitas penggerak literasi. Secara spesifik, Balai Bahasa menargetkan peningkatan manajerial komunitas literasi yang saat ini berkategori C untuk naik ke kategori B. Untuk mencapai sasaran tersebut, kegiatan ini dirancang dalam bentuk bimbingan teknis awal, yang akan dilanjutkan dengan program pendampingan secara daring dan luring langsung di komunitas sasaran.
Manfaat yang diharapkan dari program ini sangat signifikan bagi para pengelola komunitas. Pertama, kegiatan ini secara langsung meningkatkan kompetensi para pengelola. Kedua, program ini berfungsi sebagai stimulus untuk memperkuat sistem manajerial yang sudah ada di dalam komunitas. Ketiga, melalui pendampingan yang holistik, komunitas akan memiliki wawasan yang lebih luas dan daya saing yang lebih baik, sehingga mampu memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat di sekitarnya.
Untuk membekali peserta, bimbingan teknis ini menghadirkan tiga narasumber ahli di bidangnya. Sesi pertama diisi oleh Indra Suryanto, Ketua FTBM DI Yogyakarta, yang membahas “Kondisi Literasi dan Peran Komunitas Literasi di DIY”. Sesi kedua, yang dipandu oleh Maria Tri Suhartini dari TBM Helikopter Gobook Maos, berfokus pada keterampilan praktis seperti “Menyusun profil komunitas literasi” dan “Menyusun proposal kegiatan literasi”. Sesi terakhir dibawakan oleh Ayu Purbasari dari Rumah Dongeng Mentari, yang mengupas tuntas “Perancangan program-program inovatif dalam menghidupkan komunitas literasi”.
Dengan adanya panduan dan pelaksanaan kegiatan yang terstruktur, Balai Bahasa Provinsi DIY berharap program pembinaan ini dapat berlangsung secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Kegiatan juga diharapkan memperkuat kemitraan komunitas literasi dalam menyebarkan semangat literasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. (AKS)
