Yogyakarta – Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Gunungkidul, komunitas sastra, dan para sastrawan melaksanakan Program Literasi Bahasa dan Sastra di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan anak serta pemenuhan hak warga binaan anak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam program ini, siswa binaan LPKA diminta menulis cerita pendek bertema bebas sepanjang 600 kata. Cerita yang ditulis kemudian dibahas bersama narasumber, direviu, serta didampingi untuk revisi agar lebih baik. Anak binaan juga dibagi menjadi tiga kelompok untuk berdiskusi mengenai karya mereka, bahkan beberapa anak mencoba menulis puisi.
Tiga narasumber, yakni Suprihatin, S.Pd., Andri Noviati Fheasta, M.Pd., dan Etik Ratnaningsih, S.Pd., hadir mendampingi proses finalisasi penulisan cerpen hingga dinilai layak. Hasil karya peserta selanjutnya akan diketik oleh mahasiswa PKL Balai Bahasa DIY, disunting oleh penyunting bahasa dan sastra, diberi pengantar oleh editor ahli, lalu diterbitkan.
Kepala Balai Bahasa Provinsi DIY diwakili Kasubbag Umum, Linda Candra Ariyani menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi lembaganya dalam mendukung pemenuhan pendidikan anak binaan. “Anak-anak binaan LPKA adalah generasi muda yang perlu mendapat perhatian, pembinaan, serta kesempatan untuk mengembangkan potensi, termasuk dalam bidang literasi,” ujarnya.
Kegiatan ini sejalan dengan UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan yang menegaskan hak anak binaan lapas untuk memperoleh pembinaan rohani dan jasmani, pendidikan, kesehatan, pelayanan informasi, serta kesempatan rekreasi dan pengembangan potensi. Mereka juga berhak mendapatkan perlakuan manusiawi, perlindungan, penyuluhan, bantuan hukum, serta hak bersyarat seperti pengurangan masa pidana, asimilasi, dan cuti mengunjungi keluarga.
Melalui kegiatan literasi ini, Balai Bahasa Provinsi DIY berharap instansi lain turut mengadakan program serupa sebagai wujud pembangunan karakter generasi muda di LPKA.
