Siaga Bahasa: 08112654302 Email: balaibahasadiy@kemdikdasmen.go.id

Informasi

Berita

Dari Kesusu hingga Sanggarunggi: Serba-Serbi Kosakata Daerah dalam KBBI

Balai Bahasa Provinsi DIY kembali melaksanakan siaran “Kawruh” pada Rabu, 11 Januari 2022 di PRO 4 RRI Yogyakarta. Tema yang diusung kali ini berkaitan dengan Perkamusan dan Peristilahan. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini Nur Ramadhoni Setyaningsih, S.Pd. dan Nindwihapsari, S.S.. Kedua narasumber merupakan anggota Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi DIY.

Pada kesempatan tersebut kedua narasumber menyampaikan bahwa KKLP Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi DIY melakukan beberapa kegiatan, yaitu Pemerkayaan Kosakata dan Pengembangan Kamus. Pemerkayaan Kosakata merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk penambahan kosakata daerah ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu inventarisasi kosakata daerah, dilanjutkan dengan lokakarya atau verifikasi ke ahli, dan diakhiri dengan sidang komisi bahasa daerah (SKBD) oleh verifikator kamus dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Nur Ramadhoni Setyaningsih, S.Pd. menyampaikan bahwa tidak semua kosakata bahasa daerah dapat diusulkan ke dalam KBBI. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi ketika mengusulkan kosakata daerah, yaitu unik, eufonik, seturut kaidah bahasa Indonesia, tidak berkonotasi negatif, dan kerap dipakai. Dan, tentu saja kosakata tersebut belum ada dalam konsep bahasa Indonesia dan diungkapkan dalam bentuk yang lebih ringkas. Sebagai contoh kata kesusu yang dirasa lebih ringkas dibandingkan dengan kata terburu-buru sehingga kata ini dapat dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia. Begitu juga dengan kata sanggaraunggi yang selain ringkas juga memiliki keunikan dan kekhasan daerah.

Sementara itu, Nindwihapsari, S.S. menyampaikan bahwa KBBI memiliki dua versi, yaitu vesi daring dan luring. Pada versi daring, masyarakat umum atau pengguna dapat mengajukan usulan kosakata baru atau melakukan perbaikan makna pada kosakata yang sudah ada dalam KBBI. Pada versi luring, pengguna dapat mengaksesnya melalui Playstore yang kemudian dipasang di andoid pengguna. Pengalihan moda cetak ke daring dan luring ini dilakukan agar pengguna atau masyarakat umum dapat lebih mudah mengakses KBBI tanpa harus membawa kamus versi cetak ke mana-mana. “Jadi lebih praktis”, terang Nindwihapsari.

Berkaca dari KBBI, Balai Bahasa Provinsi DIY juga sudah meluncurkan produk kamus dalam bentuk daring dan luring, yaitu Kamus Bahasa Jawa-Indonesia. “Kamus ini dapat diakses secara daring melalui laman balaibahasadiy.kemendikdasmen.go.id/KBJI atau secara luring dengan memasang atau meng-install KBJI Balai Bahasa Yogyakarta melalui Playstore”, pungkas Nindwihapsari.

  • CIOBET88 4D SLOT

    SLOT GACOR HARI INI CIOBET88

    LIVE SCORE BOLA CIOBET88